بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kenikmatan terbesar dari Allah adalah kenikmatan yang ia berikan kepada hambanya berupa kenikmatan iman dan islam kemudian diberikan kemampuan untuk beristiqomah di atasnya.
hadits di bawah ini:
عَنْ اَبِي اَمْرٍ وَقِيْلَ اَبِيْ اَمْرَةً سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ
Dari abi Amrin atau ada yg mengatakan abi Amroh, Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38; Ahmad 3/413; Tirmidzi, no. 2410; Ibnu Majah, no. 3972].
Bersikap Istiqomah adalah hal yg diperintahkan, yaitu dengan senantiasa menjaga syariat Islam secara menyeluruh, Allah berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208)
Oleh karena itu, Allah menjadikan Sab'ul Matsani atau surat Al-Fatihah sebagai ayat yang selalu dibaca berulang-ulang. Diantaranya karena terdapat doa bagi hamba kepada Robbnya untuk diberikan jalan yg lurus, Allah berfirman,
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah [1]: 6-7)
Ibnu Rojab Al-Hambali ulama abad ke-7 (wafat 795 H) mmenerangkan makna Istiqomah:
Istiqomah adalah meniti jalan agama yang lurus, tanpa belok ke kanan atau ke kiri, yang mencakup ketaatan lahir dan batin, serta meninggalkan semua bentuk lerkara yang dilarang, dan wasiat ini mencakup seluruh ajaran agama.
Maka sangat disayangkan apabila seseorang tidak diberikan keistiqomahan oleh Allah untuk menegakkan syariat Islam dalam kehidupannya.
Sebagai contoh yg dapat kita jadikan pelajaran adalah seorang tokoh yang cukup terkenal nama dan gerakannya di Indonesia, seorang yg dilahirkan atas nama Ahmad Aidit, dibesarkan dilingkungan Islam dengan ayahnya sebagai pendiri salah satu sekolah Islam Muhammadiyah di Belitung. Sejak kecil selalu mengaji dan menggemakan Azan.
Namun Allah mentakdirkan jalan lain kepadanya. Pemuda yg dulu taat, setelah masuk ke sekolah belanda dan mendalami filsafat-filsafat barat, ia mengganti namanya menjadi Dipa Nusantara/D.N. Aidit. Kemudian ia memimpin partai biadab PKI, yang berdarah dingin membunuh ulama-ulama dan santri-santri diberbagai wilayah Indonesia, hingga berujung pada G30SPKI pada tahun 1965.
Walhamdulillah atas kebiadabannya ini, setelah bersembunyi dari kejaran tentara, ia dihukum tembakan mati di sumur belakang Batalion 444 Boyolali pada 23 November 1965. Amat disayangkan, setelah dibolehkan mengucapkan kata-kata terakhir, bukannya mengucapkan permintaan maaf atau syahadat, ia bahkan menyuarakan kembali gerakan PKI yg kemudian membuat geram aparat yg menyerbunya dengan tembakan senapan. Ia lahir sebagai muslim, anak dari seorang muslim yg memperjuangkan tanah air, namun mati dalam keadaan kafir dan merusak tanah air dengan sejarah yang kelam.
Semoga kita senantiasa diberikan keistiqomahan oleh Allah, untuk selalu melangkah diatas ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah.
Komentar
Posting Komentar
Jika ada kesalahan, mohon agar diluruskan
Jika ada kritik/saran, silahkan diajukan
Harap tinggalkan Jejak dengan nmenyertakan apresiasi maupun komentar dan saran anda yang membangun. Agar memberi motivasi bagi kami dalam menegakkan syiar Islam, In Syaa Allah.
Barakallah, syukron telah berkunjung